Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, akhirnya buka suara menanggapi kritik publik terkait keputusan memanggil beberapa pemain yang minim menit bermain di klub mereka masing-masing. Meskipun sebelumnya ia menekankan pentingnya match fitness sebagai syarat utama pemanggilan, nama-nama seperti Rafael Struick dan Nathan Tjoe-A-On tetap masuk dalam skuad saat menghadapi China dan Jepang.

Dalam pernyataannya, Kluivert menegaskan bahwa pemanggilan pemain bukan hanya soal menit bermain di klub, tetapi juga berdasarkan kontribusi mereka untuk Timnas Indonesia.

“Pertama-tama, Anda melihat pemain seperti apa yang ingin Anda panggil. Tentu kualitas dari para pemain tersebut. Tentu saja Anda melihat pemain dari segi menit bermain mereka di sebuah klub,” ujar Patrick.

Menyeimbangkan Kualitas dan Realitas

Patrick tidak menampik bahwa kurangnya waktu bermain di klub menjadi kendala. Namun, ia mengungkapkan bahwa kontribusi pemain selama membela Timnas juga menjadi faktor penting dalam pemilihan skuad.

“Banyak pemain yang jumlah menit bermainnya tidak sesuai harapan tentu saja. Tapi saya juga melihat apa yang mereka bawa saat masuk ke Timnas. Dan sangat disayangkan memang bahwa mereka tidak mendapatkan menit bermain yang mereka inginkan. Saya harus menyeimbangkan hal tersebut dalam pemanggilan pemain dan membuat tim kami sekompetitif mungkin. Itulah yang terpenting bagi saya,” tambahnya.

Dukungan untuk Pemain Minim Menit Bermain

Keputusan Patrick ini menjadi langkah strategis yang memprioritaskan kebutuhan tim secara keseluruhan. Ia percaya bahwa pemain yang minim menit bermain di klub tetap bisa memberikan dampak positif ketika berada di lingkungan Timnas yang mendukung.

Pendekatan ini menunjukkan bagaimana Kluivert berusaha menjaga keseimbangan antara filosofi pribadi dan kebutuhan tim. Dengan visi yang jelas, ia berharap bisa membangun skuad Garuda yang kompetitif dan mampu bersaing di panggung internasional.