E-Sport (Electronic Sports) atau olahraga elektronik, kini sudah diakui sebagai cabang olahraga resmi di banyak negara dan kompetisi internasional seperti SEA Games, Asian Games, hingga beberapa turnamen di bawah naungan IOC (Komite Olimpiade Internasional).
Berikut adalah alasan mengapa E-Sport dianggap sebagai cabang olahraga:
๐ฎ 1. Memenuhi Unsur Kompetisi Resmi
E-Sport terdiri dari pertandingan antar individu atau tim yang memperebutkan kemenangan berdasarkan aturan dan sistem yang jelas, sama seperti olahraga tradisional.
Contohnya:
MOBA : Mobile Legends, Dota 2,
FPS : Valorant, CS:GO, Call Of Duty, PUBG Mobile
Sport : E-Football, FIFA, NBA
RTS : StarCraft.
๐ง 2. Melibatkan Strategi, Refleks, dan Ketahanan Mental
Meski tidak menggunakan kekuatan fisik, atlet esport dituntut untuk:
- Memiliki refleks cepat
- Mampu berpikir taktis dan strategis
- Konsentrasi tinggi dalam waktu lama
- Mengendalikan tekanan dan emosi seperti atlet olahraga fisik
Banyak studi menunjukkan bahwa reaksi waktu dan pengambilan keputusan atlet esport setara atau bahkan lebih cepat dari atlet olahraga fisik tertentu.
๐ฅ๏ธ 3. Didukung Infrastruktur Profesional
E-Sport memiliki:
- Tim resmi
- Pelatih, analis, psikolog tim, hingga fisioterapis
- Sistem liga, turnamen, dan transfer pemain
- Basis penggemar yang besar serta hak siar resmi
Ini menunjukkan bahwa ekosistemnya setara dengan olahraga profesional lainnya.
๐ 4. Diakui oleh Lembaga Olahraga Dunia
- SEA Games dan Asian Games sudah memasukkan esport sebagai cabang olahraga resmi yang dipertandingkan
- IOC (International Olympic Committee) menyebut esport sebagai bentuk “sport simulation” dan membuka jalan untuk integrasi ke Olimpiade.
- Banyak negara, termasuk Indonesia, membentuk federasi esport nasional resmi, seperti PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia).
๐ป 5. Membutuhkan Latihan Serius & Konsistensi
Atlet esport menjalani latihan harian, analisa permainan lawan, hingga sesi scrim (latihan tanding) yang sangat intens.
Mereka harus menjaga kesehatan mata, postur tubuh, serta jam tidur agar bisa tampil optimal dalam pertandingan yang bisa berlangsung berjam-jam.
๐ Kesimpulan:
Esport disebut olahraga karena memenuhi unsur kompetisi, kemampuan teknis, ketahanan mental, dan sistem pelatihan profesional.
Meski bentuknya digital, tuntutan performanya nyataโdan sama seriusnya dengan cabang olahraga fisik.