Vasektomi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan cara memotong atau menutup saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra. Prosedur ini merupakan salah satu bentuk kontrasepsi permanen untuk pria dan umumnya dilakukan pada mereka yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi di masa depan.

Bagaimana Vasektomi Dilakukan?

Vasektomi biasanya dilakukan oleh dokter spesialis urologi melalui langkah-langkah berikut:

  1. Pemberian anestesi lokal: Area di sekitar skrotum akan dibius sehingga pasien tidak merasakan sakit selama prosedur.
  2. Pembuatan sayatan kecil atau teknik tanpa pisau: Dokter akan membuat sayatan kecil di skrotum atau menggunakan alat khusus untuk menjepit saluran sperma (vas deferens).
  3. Memotong atau menutup saluran sperma: Bagian dari vas deferens akan dipotong, dijepit, atau dibakar untuk mencegah sperma keluar bersama cairan semen.
  4. Penutupan luka: Jika ada sayatan, luka kecil akan dijahit atau ditutup dengan cara yang memungkinkan penyembuhan alami.

Manfaat Vasektomi

  • Efektifitas tinggi: Vasektomi memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan.
  • Tidak memengaruhi gairah seksual: Prosedur ini tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, kemampuan ereksi, atau kepuasan seksual.
  • Prosedur sederhana dan aman: Biasanya dilakukan secara rawat jalan dengan risiko komplikasi minimal.

Hal yang Perlu Diketahui

  • Tidak instan: Sperma masih dapat ditemukan dalam semen selama beberapa minggu hingga bulan setelah prosedur, sehingga pasangan tetap perlu menggunakan kontrasepsi tambahan hingga tes memastikan sperma tidak lagi ada.
  • Permanen: Meskipun ada prosedur pembalikan vasektomi, tingkat keberhasilannya tidak selalu terjamin, sehingga keputusan ini harus dipertimbangkan matang-matang.
  • Tidak mencegah infeksi menular seksual: Vasektomi hanya mencegah kehamilan, bukan infeksi menular seksual (IMS).

Vasektomi sering dianggap sebagai solusi praktis bagi pasangan yang tidak ingin menambah anak, namun tetap membutuhkan diskusi mendalam antara pasangan serta konsultasi dengan dokter sebelum menjalankannya.